Wednesday, 22 June 2016

Grosir Panel Surya di Kalimantan

Panel Surya, Panel Surya Murah, Grosir Panel Surya di Kalimantan Selatan, Toko Panel Surya di Kalimantan, Jual Panel Surya Harga Termurah di Kalimantan, Agen Panel Surya dengan Harga termurah di Kalimantan, Memberikan harga dan layanan terbaik untuk anda.


Pulau borneo (kalimantan) ialah pulau ketiga terbesar pada global selesainya pulau greenland dan  pulau papua. Luas holistik pulau borneo adalah 736.000 km 2. Pulau borneo ada juga lintasan pegunungan pada sebelah timur laut menggunakan gunung tertinggi ialah gunung kinabalu menggunakan puncak  setinggi 4.175 m. Pulau ini beriklim tropis basah dengan suhu homogen-rata 24-25 derajat celcius dan  dilalui sang garis khatulistiwa.

Dengan potensi curah sinar matahari sepanjang tahun. Kalimantan memiliki potensi sangat besar dalam pemanfaatan energi matahari sebagai energi terbarukan. Pemanfaatan panel surya belumlah optimal di kalimantan. Negara dan masyarakat masih ketergantungan terhadap energi fosil maupun pembangkit listrik tenaga uap. Namun demikian hanya terdapat 4 PLTU di Kalimantan, 2 di Kalbar, 1 di Kalteng (Pulang Pisau) dan 1 di Kalimantan Selatan (Asam-asam). dari ke-4 PLTU itu sendiri, PLTU Asam-asam yang terbesar dengan menghasilkan 65 Mega Watt. Tetapi saat ini hanya 2 dari 4 turbin yang bekerja karena 2 yang lainnya masih dalam masa perbaikan yang membutuhkan waktu dan biaya tidak sedikit.

Dengan daya tersebut PLTU Asam-asam tidak mampu menyuplai energi listrik Kalimantan Selatan. Akhirnya PLN membeli listrik dari pihak swasta yang memiliki pembangkit listrik tenaga diesel yang memiliki efisiensi rendah dan polusi yang tinggi. Seringkali akibat lambatnya suplai bahan bakar diesel ke port Banjarmasin datang terlambat akibat cuaca buruk di laut Jawa sehingga mengakibatkan seringnya pemadaman bergilir di hampir seluruh wilayah di Kalimantan Selatan. Hal ini yang menyebabkan lambatnya perkembangan perekonomian di Kalimantan.

Berdasarkan fakta lapangan tersebut, kami sebagai putra-putri bangsa yang cinta kepada tanah air ingin membantu memberikan solusi terbaik dalam mendapatkan solusi dari permasalahan energi listrik tersebut. Kami ingin mengajak anda mengembangkan teknologi tepat guna yang efektif dan efisien sekaligus aman bagi lingkungan dalam memecahkan permasalahan energi di negeri kita.

Pembangkit Listrik Tenaga Surya merupakan salah satu solusi energi alternatif  dalam memenuhi kebutuhan listrik harian. Membangun sebuah pembangkit listrik tenaga surya ibarat membayar listrik selama beberapa periode kedepan dimuka. Namun kalau dikalkulasi secara nilai efisiensi jika hanya untuk memenuhi supply listrik penerangan rumah tangga, hanya diibaratkan membayar listrik "di depan" selama 2 tahun untuk menikmati listrik gratis selama 23 tahun kedepannya. Biaya perawatan hampir tidak ada. Penggantian baterai hanya 4-5 tahun sekali. Jika anda menggunakan lampu LED yang usianya hingga 3 tahun lebih, usia komponen lain relatif sangat panjang. Panel Surya tipe Monocrystaline dapat bekerja secara optimal selama 10-12 tahun namun masih dapat digunakan hingga 10 tahun selanjutnya.

Tapi melihat perkembangan panel surya sejak tahun 2006 hingga 2016. Perangkat panel surya cenderung mengalami penurunan harga. Awalnya harga per-watt peak (WP(satuan unit dalam panel surya, lihat artikel kumpulan istilah panel surya)) bisa mencapai Rp.35.000 s/d 50.000. Namun saat ini banyak ditemui perangkat panel surya dengan harga mulai Rp.12.000 s/d 20.000. Jadi sangat mungkin dalam 5-10 tahun kedepan anda sudah dapat membeli 2 unit panel surya dengan harga yang sama untuk membeli 1 unit panel surya pada saat ini.

Kami mengimpor perangkat-perangkat pembangkit listrik langsung dari pabrik negara produsen. Kami memilih perangkat yang berkualitas yang memenuhi standar elektronika internasional (CE/ROHS) sehingga anda dapat menikmati dan mendapatkan kepuasan dalam membeli produk kami.

Mari sama-sama kita manfaatkan energi tanpa batas ini dengan optimal agar anak-cucu kita juga dapat menikmati apa yang kita perjuangkan hari ini.

Banjarmasin, 2016
Salam,



Budisatio, HS