Monday 26 September 2016

Teknologi Panel Surya Terbaru di Temukan di Jepang

Bahwa cadangan asal energi minyak bumi terus berkurang, dunia mengkhawatirkan terjadinya krisis tenaga. Banyak orang mulai memikirkan untuk mencari cara lain  sumber tenaga lainnya. Pilihan tertuju pada sejumlah hal, mirip panas bumi, angin, air, dan  matahari alias sinar surya. Spesifik yg terakhir, di jepang, teknologi menyebarkan sinar matahari sebagai asal tenaga sudah dirintis sejak 30 tahun silam. Tidak dipungkiri, tenaga surya yang diubah menjadi listrik dipergunakan buat memasok kebutuhan listrik jepang, termasuk stasiun kereta api, industri, sampai buat keperluan rumah tangga. Bahkan kabarnya jepang mempunyai separuh dari pembangkit listrik energi surya yang digunakan di global.

Ketika ini perkembangan menggunakan asal matahari sangat pesat di negeri surya terbit. Bahkan, ahli tenaga matahari jepang menemukan sel pembangkit pada panel matahari yang lebih tipis ketimbang generasi sebelumnya. Panel tipis yang didapatkan lewat proses sederhana menggunakan akibat rona-warni tadi tetap mempunyai kemampuan yang sama dalam membuat energi.

Semula panel matahari dibuat buat memasok energi di satelit. Sekarang teknologi ini juga sudah dipergunakan buat mengisi ulang baterai. Selain itu, Bila selama ini sel-sel di panel terbuat berasal silikon menggunakan rona spesial  , hitam, saat ini yang akan terjadi penelitian teranyar menunjukkan perubahan tampilan dan  warna dari sel matahari. Penemuan ini didorong impian buat membentuk sel surya yang lebih beragam dan  tembus pandang.

Panel surya ini terbuat asal lapisan silikon yang sangat tipis sehingga bisa dibentuk serta dibuat menjadi papan nama bahkan papan iklan. Sejauh ini temuan baru tersebut baru digunakan untuk atap dan  ventilasi sehingga pada siang hari cahaya mentari  tetap mampu masuk ke ruangan. Sedangkan energi yang didapatkan dapat disimpan buat digunakan pada waktu lalu.

Para ahli tenaga surya di jepang kemudian meneruskan pengembangan teknologi panel mentari  dengan membentuk sel surya yang berwarna-warni. Buat itu, mereka memakai bahan pewarna alami yg diambil berasal tumbuhan. Cara mengolahnya pun jauh lebih sederhana. Jika awalnya sel surya dirancang menggunakan suhu 1.000 derajat celsius, kini   hanya menggunakan suhu 70 derajat celsius dan  teknologi elektrodeposisi, sel matahari tipis penuh rona bisa dihasilkan.

Yang lebih menarik lagi, sel mentari  ini bisa diterapkan di plastik ataupun kain. Penemu teknologi elektrodeposisi ini berharap suatu hari nanti sel surya bisa digunakan pada segala benda mulai dari topi hingga tunggangan. Sebuah inovasi yg mampu menjadi alternatif sumber tenaga yg higienis dan  ramah lingkungan. Perdeo pula.(sid/rka)

Sumur : http://global.liputan6.com/read/71412/jepang-menemukan-teknologi-baru-pembuatan-sel-surya